Job Trip and Tour
Menikmati
Bali (1)
Perjalanan Panjang Melintasi Dua Negara
Sebagai karyawati, tidak sedikit di antara kita yang harus melakukan
perjalanan dinas (job trip) ke luar
daerah, ke luar kota atau bisa jadi ke luar negeri. Sering kali perjalanan dinas ini seperti menjadi
beban tersendiri. Apa lagi untuk seorang perempuan dengan peran
ganda, ya sebagai karyawati, sebagai istri dan
juga ibu bagi anak-anaknya.
Sejak masih lajang hingga kini
menikah dan memiliki seorang putra, saya sudah terbiasa melakukan job trip. Sebagai civil engineer, dengan jabatan staff QS, quantity surveyor saya diwajibkan kantor minimal melakukan
kunjungan dua kali selama proses konstruksi proyek yang saya tangani berlangsung,
atau jika bertepatan ada site meeting
yang mengharuskan saya hadir di lokasi, maka saya harus mau melakukan
perjalanan dinas .
Berhubung proyek yang saya tangani semuanya
berada di luar daerah, sampai ke luar provinsi bahkan ke luar pulau Sumatra, maka saya harus ikhlas bin rela untuk
melakukan job trip melintasi perjalanan
panjang sampai ribuan kilometer dari kota tempat tinggal saya, Medan, Sumatra
Utara.
Mengeluh? Nanti dulu! Meski perjalan
melelahkan, dan esoknya di lapangan saya
tidak bisa mengelak berpanas-panasan,
hari setelah itu biasanya menjadi hari kesenangan saya. Karena setelah
kewajiban di proyek dilaksanakan, saya punya kesempatan untuk explore lokasi setempat. Menikmati
makanan khas, atau tempat-tempat menarik lainnya.
Menyenangkan? Tentu saja. Apa lagi
kalau orang-orang terkasih bisa ikut bersama kita. Hal yang mustahil memang
bisa terjadi, karena biasanya terbentur dengan jadwal suami dan sekolah anak,
juga terbentur dengan peraturan perusahaan dan tentu saja dana yang tidak sedikit.
Itu makanya ketika pertengahan Januari
2020 ini , perusahaan melakukan KOM, Kick
of Meeting dengan lokasi di Pulau
Dewata, Bali, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk ‘memboyong’ keluarga
kecil dalam perjalan dinas kali ini. Setelah melihat jadwal KOM di hari Jumat dan
celah dua hari, Sabtu dan Minggu yang kosong, maka dimulailah perjalanan kami
menikmati Bali tanpa meninggalkan tugas negara (alamak...tugas perusahaan
maksudnya.)
Hari Ke-1
Rute kami kali ini lumayan ekstrim,
alias ngeri-ngeri sedap. Berhubung harga tiket Medan-Denpasar yang tidak murah
dengan maskapai dalam negeri, maka kami memilih penerbangan dengan Malaysia Airlines, itu artinya
kami akan transit di Kuala Lumpur sebelum meneruskan penerbangan ke Denpasar,
itu juga berarti harus periksa kembali paspor, apakah masih berlaku atau tidak.
Ahamdulilah, masalah paspor beres,
tinggal mengatur segala sesuatunya. Penerbangan dari Medan jam 9.10 WIB dan akan tiba di Kuala
Lumpur pukul 11.10 waktu setempat (perjalanan dari Medan-Kuala Lumpur hanya 1
jam, dan perbedaan waktu juga selisih 1 jam. Medan GTM+7.00, Kuala Lumpur GMT
+8.00). Setelah pemeriksaan di imigrasi Medan, penerbangan sesuai jadwal dan
berjalan lancar jaya. Cuaca cerah di Kualanamu
International Airport Medan, disambut dengan cuaca yang bersahabat di bandara Kuala
Lumpur International Airport 2, Kuala Lumpur.
Penerbangan ke Denpasar dijadwalkan
jam 15.20 waktu setempat. Itu berarti ada sekitar empat jam lagi.Mau ngapain di
KLIA2? Pertama, tentu saja mengisi perut. Setelah memastikan gate untuk keberangkatan selanjutnya,
kami menumpang airport train menuju
KLIA di mana gerai makanan lebih banyak ketimpang KLIA2.
Suasana imlek sudah terasa di bandara
negeri jiran ini , maklum sepekan lagi hari raya imlek tiba. Di dalam bandara
hiasan dengan nuansa merah memenuhi setiap sudut.
![](file:///C:/Users/RISNAT~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg)
Suasana Imlek mulai terasa di bandara
KLIA (foto dok. Pribadi)
Kami memilih
makanan fastfood , karena itu lebih
cocok ke perut dan suasana kali ini. Bukan berarti gerai makanan lain tidak
ada, hampir semua jenis makanan ada di sini, Melayu, Jepang, Chinese dan Eropa
juga ada. Menikmati makan siang sambil menunggu
penerbangan ke Denpasar kita bisa browsing dengan fasilitas wifi bandara yang super kencang.
At KLIA, menunggu penerbangan
selanjutnya (foto dok pribadi)
Setelah menunggu empat jam, akhirnya penerbangan kami dimulai lagi. Meninggalkan Indonesia di pagi hari, melintasi negeri jiran hanya sekadar makan siang dan salat zuhur, akhirnya kami akan kembali menuju tanah air, Bali, Indonesia.
Penerbangan Kuala Lumpur - Denpasar memakan waktu kurang lebih tiga jam. Di senja yang cerah dan kemerahan, akhirnya burung raksasa milik Malaysia Airlines tiba di Bandara Ngurah Rai , Denpasar, Bali. Bukan hanya cuaca Denpasar yang ramah yang menyambut kami, tapi keramahan warganya juga menyambut kami dengan hangat dan kalungan bunga kamboja.
Senja yang merah di bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali (dok.pribadi)
Disambut dengan kalungan bunga kamboja (dok.pribadi)
Dari bandara kami diantar ke hotel. Kali ini kami menginap di hotel Ibis Legian Street. Setelah menikmati makan malam dan membersihkan diri, maka agenda utama segera dimulai, yaitu, kick of meeting (KOM).
Hotel Ibis Legian Street, tempat menginap (dok.pribadi)
Sebagaimana agenda KOM, umumnya, maka KOM kami kali ini juga
adalah pertemuan perdana tahunan untuk menyamakan langkah dan arah dalam
mencapai visi dan misi perusahaan satu tahun ke depan.Pihak-pihak yang terlibat
menyampaikan program kerja sebelum pihak manajemen memberikan pandangan dan
penilaian.
Saya
dapat giliran bicara saat jam sudah menunjukkan angka 23.00 WIB. Di belakang saya ada enam orang lagi yang harus menyampaikan program kerjanya, sebelum akhirnya pukul 24.00 WIB, pihak manajemen mulai menanggapi dan memberikan penilaian terhadap program yang sudah kami paparkan.
Akhirnya, ketika jam menunjukkan angka 01.00 WIB dini hari, atau jam 02.00 dini hari waktu Bali, acara KOM ditutup dengan beberapa keputusan yang insyaalah memberi aura optimis di tengah isu perang dagang dan lesunya industri konstruksi tanah air.
Saya kembali ke kamar hotel dengan tubuh yang penat dan mata nyaris 5 watt. Sebelum benar-benar terlelap, saya masih menghitung perjalanan panjang saya hari ini melintasi dua negara. Saya terbangun jam 04.00 WIB di Jumat tadi dan kini Sabtu jam 02.00 waktu Bali saya baru akan ke peraduan.
Bismika Allahumma Ahya wa Amuut
Foto bareng setelah KOM, 02.00 dini hari Waktu Bali (dok.pribadi)
Next ...
Menikmati Bali (2)
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
Laksanakan kewajiban lebih dulu, bersenang-senang kita dengan
jalan-jalan
Kewajiban dan hak tertunaikan sudah ya, Mbak🤗. Senangnya kerjaan beres, liburan Ok🤗
BalasHapusKalau mampir dulu ke Malaysia, tiket lebih murah, ya
BalasHapus